Artikel Hangat

Untuk penyeru kepada Tauhid

Untuk penyeru kepada Tauhid

Bagian 2 dari nasihat Syaikh Shalih Sindi -hafidzahullah-

  1. Jadilah hakiim

Dalam dakwah, seseorang harus punya kebijaksanaan dalam bersikap, harus punya kecerdasan dalam berdakwah, dan ini merupakan satu perkara yang luas cakupannya. Karena ketidak bijaksanaan dalam berdakwah atau ketiadaan lemah lembut, akan membawa kerusakan dalam dunia Dakwah, mafsadah yang akan terjadi lebih besar dibandingkan maslahatnya.

Rasulullah ﷺ bersabda,

“Tidaklah kelemah lembutan ada pada sesuatu, melainkan ia akan menambah keindahan pada sesuatu tersebut. Dan tidaklah rasa lemah lembut itu dicabut dari sesuatu, melainkan ia akan merusak keindagan sesuatu tersebut” (HR. Muslim no. 2594. Hadis dari Aisyah Radhiyallahu anha)

Siapa saja yang bisa bersikap bijak dan lemah lembut, maka ia telah diberikan kebaikan oleh Allah taala. Sebaliknya, siapa yang tidak bisa bersikap demikian maka ia telah dihalangi dari banyak kebaikan.

Diantara bentuk hikmah dan bijaksana dalam berdakwah; adalah ketika engkau menggunakan kata kata yang mudah dipahami, menggunakan bahasa yang dimengerti, juga menggunakan diksi yang bernada mengajak, bukan diksi yang membuat orang lari dari dakwah.

Termasuk dalam hikmah ketika berdakwah, ketika seorang Dai memperhatikan keadaan pendengarnya, kemudian berbicara di hadapan mereka sesuai dengan keadaan mereka.

Ketika engkau berdakwah, jangan kau kira jalan yang ada dihadapanmu senantiasa mulus, atau orang orang akan menerima dakwahmu dengan mudah, ketika engkau mendakwahkan Tauhid.

Justru sebaliknya, di jalan dakwah pasti ada hambatan, rintangan dan kerikil kerikil yang akan mengganggu jalan dakwahmu. Dengan semua hambatan tersebut, engkau akan tahu siapa yang dekat denganmu, siapa yang menyokong dakwahmu, dan siapa yang justru memusuhi dakwah tersebut. Maka, berikan setiap individu tersebut hak hak mereka.

Di antara bentuk hikmah dalam berdakwah; adalah engkau memilih cara terbaik agar dakwah tersebut tersebar. Seperti; pemilihan judul yang memikat hati, atau membagikan tulisan tulisan yang terbaik secara gratis, dsb.

Coba seluruh cara yang dapat memudahkan tersampainya dakwah ini di tengah tengah manusia, selama cara tersebut tidak melanggar syariat.

Ajarkan kepada manusia tentang Tauhid dengan berbagai cara. Bisa dengan menceritakan kisah kisah para Nabi, atau sirah perjalanan Nabi ﷺ, atau kisah para salaf.

Setelah itu, yakinlah, selama Tauhid ada di pikiranmu, dan engkau tersibukkan dengan Tauhid, dengan izin Allah taufik Allah akan senantiasa menyertaimu.

Allah ﷻ berfirman ,

‎وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ فِينَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ (٦٩)

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah bersama orang-orang yang berbuat baik.”

 

Pada Akhirnya, untuk setiap pejuang Tauhid, jadilah bijak dan penuh hikmah dalam berdakwah.

  1. Jadilah Kariim.

Kariim dalam makna lapang dada, mulia, dermawan (Pent,-).

Mengapa demikian? Karena dakwah ini tak cocok kecuali untuk orang yang paham tanggung jawabnya, serta paham akan kemuliaan dakwah tersebut.

Atas dasar tersebut, ia akan mengerahkan seluruh kekuatannya, waktunya, dan hartanya untuk di jalan dakwah Tauhid.

Adapun mereka yang tak paham, kemudian hanya setengah setengah dalam berdakwah, “nanti aja deh setelah aku selesai ngurus keluarga dan anak anak”, “ntar dulu deh, kalau udh senggang waktunya”. Orang orang yang seperti ini, kalaupun memberi manfaat, maka manfaatnya sedikit.

Dakwah Tauhid ini saudaraku, butuh pada pengorbanan. Butuh pada kedermanawanan dalam segala sesuatu; pada waktumu, pada juangmu, pada waktu rehatmu, bahkan pada seluruh hidupmu.

Dengan cara inilah engkau dapat menjadi pejuang Tauhid yang sebenarnya, yaitu dengan menjadi Kariiim.

Tentang Fadhil

LIPIA Jakarta

Check Also

Cinta Dan Ketenangan

(faidah Risalah Ibnul Qoyyim ila ahadi Ikhwanihi) “Teruntuk saudaraku Alauddin, semoga Allah menjadikan engkau pengajar …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Share via

Eksplorasi konten lain dari Alfawa.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Send this to a friend